Jakarta - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan berkunjung ke Indonesia pada 15 Januari 2017. Presiden Joko Widodo menggelar rapat untuk persiapan menyambut kedatangan Shinzo Abe tersebut.
"Baru saja kita menyelesaikan rapat terbatas, rapat koordinasi yang langsung dipimpin Bapak Presiden. Tujuan dari rapat tadi adalah persiapan untuk menerima kunjungan resmi Perdana Menteri Jepang ke Indonesia yang akan dilakukan pada tanggal 15 Januari nanti," kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Jokowi dan jajaran menteri Kabinet Kerja pun telah melakukan beberapa persiapan, termasuk isu yang akan dibahas dalam pertemuan nanti. "Pada rapat tadi, kita membahas berbagai macam isu, termasuk atau terutama kerja sama di bidang ekonomi secara detail," jelas Retno.
"Jadi, setiap kali akan kunjungan atau Bapak Presiden akan melakukan kunjungan ke luar negeri, maka kita sudah dahului atau melakukan exercisemengenai masalah kerja sama ekonomi yang akan dilakukan Indonesia dengan negara bersangkutan, dalam hal ini adalah Jepang. Sehingga, pada saat kita sudah melakukan kerja sama tersebut, maka kita ingin memastikan bahwa kerja sama tersebut bahwa kerja sama yang saling menguntungkan," tambah Retno.
Retno juga mengatakan, dalam rapat tersebut, dibahas secara detail berbagai persiapan yang dilakukan oleh para menteri untuk pembicaraan antara Presiden Jokowi dan PM Shinzo Abe nanti. Terlebih, dalam kunjungan ini, pihak Jepang membawa rombongan yang banyak.
"Kunjungan sendiri cukup besar. Dari sisi rombongan resmi, jumlahnya cukup besar, dan diikuti juga kurang-lebih 30 CEO perusahaan Jepang. Jadi, pada saat setelah menerima, setelah melakukan pembicaraan dengan perdana menteri, Presiden RI juga akan menerima collectif audiancedengan CEO Jepang," jelas Retno.
Retno juga menegaskan Jepang merupakan salah satu mitra penting bagi Indonesia dalam bidang ekonomi. "Untuk tahun lalu, misalnya, di bidang perdagangan. Angka di perdagangan bilateral kita mencapai lebih dari 31 billion (USD). Sementara dari angka investasi, Jepang merupakan investor kedua terbesar Indonesia. Angka yang kami peroleh dari Januari sampai September 2016, angka investasinya 4,5 billion USD," jelasnya.
"Jadi fokus pembicarannya ekonomi. Tapi juga bukannya tidak mungkin. Dan saya hampir pastikan di dalam pertemuan tersebut Presiden RI dan Perdana Menteri juga akan membahas situasi politik. Situasi dunia saat ini seperti apa, bagaimana kita bisa bekerja sama dengan Jepang dan lain-lain. Nanti detail hasilnya akan kita sampaikan pada pertemuan," sambung Retno.
(jor/rvk)
Belum ada tanggapan untuk "Pertemuan Jokowi dan PM Abe Nanti Tak Hanya Bahas Ekonomi"
Post a Comment